Rabu, 31 Desember 2008

Langkah Gontai Bangsaku

Bosan rasanya mendengar ucapan "Seharusnya pemerintah lebih..." atau "Ini disebabkan karena kurangnya dukungan pemerintah...." dan ucapan-ucapan lain yang seolah menyudutkan pemerintah. Pemerintah menjadi kambing hitam untuk menghindari penyudutan nama individu-individu yang seharusnya bertanggungjawab. Padahal kemajuan suatu negara kurang lebih terletak pada Kemandirian Bangsanya.Tengoklah bangsa Cina yang begitu bangga dengan pemerintahannya. Bahkan, ketika dunia mengecam China dengan kebijakannya untuk menyerang Tibet, rakyatnya justru bahu membahu mendukung keputusan pemerintah meski kehidupan mereka tergolong tidak terlalu sejahtera. Ada sesuatu yang abstrak yang biasa disebut dengan nasionalisme di hati mereka. Namun, sepertinya Nasionalisme bangsa Indonesia masih tertidur dibawah semangat dan hasrat regionalismenya. Ketika Liga Nasional masih berlangsung, tidak sedikit kerusuhan-kerusuhan yang terjadi karena tingginya ego yang dipertaruhkan. Apakah pluralisme bangsa yang terdiri dari Orang Madura, Orang Sabang, Orang Papua, Orang Jawa, Orang Sumatera, Orang Halmahera, Orang Pulau Roti dan orang-orang yang menetap di bumi Zamrud Khatulistiwa ini harus memecah nasionalisme kita?
Terucap sebuah pertanyaan dari teman saya :" Eh.. Padahal banyak orang-orang sakti yang bisa terbang, kebal senjata, bisa ngeluarin api, segala macem di Indonesia kayak di film-film gitu. Tapi kenapa Indonesia bisa dijajah ama Belanda, Inggris, Jepang ampe begitu lama ya??". Pertanyaan itu menggelitik sel-sel otak saya untuk berpikir sejenak. Manusia-manusia sakti seperti itu banyak di negeri kita, menurut legenda. Namun, ego mereka juga seharusnya patut diperhitungkan. Berbekal lidah yang lebih tajam dari jarum pentul, para penjajah mengadu domba Manusia-Manusia Sakti itu. Ketika mereka diujung pertarungan dan hampir mati, si Penjajah datang dan menembakan dua buah bulir peluru dari bedilnya. Dan matilah Manusia-Manusia sakti itu.
Alegori di atas mencerminkan sikap bangsa di negeri ini. Bangsa kita hidup dan buang air di atas tanah yang kaya akan sumber daya alam, namun diadu dengan egonya sendiri demi kemenangan mutlak. Padahal, Kayu Kekayaan negeri ini sudah digerogoti oleh rayap-rayap egoisme, budaya luar yang merusak, bahkan oleh bangsa pencuri entah dari mana. Bangsa ini telah digelapkan oleh gemerlap sebuah keberhasilan individu dan mulai melupakan kebersamaan hasil perjuangan para pejuang-pejuang dahulu. Demi kepuasannya, para pengecut yang sudah lama tertidur kembali menghembuskan hasutannya untuk berperang melawan sesama dan menggiring kita pada kehancuran.
Kita masih mempermasalahkan siapa yang bersalah dan bertanggungjawab atas semua ini. Sudah jelas jawabannya adalah kita. Saya, si penulis artikel. Anda, si pembaca. Orang-orang berdasi yang tidur atau terjaga di ruang rapat. Mamang becak yang bermandikan keringat. Bahkan, bayi merah yang baru berkedip dan menghirup udara bebas.
Apa kewajiban kita? Tentu saja kewajiban yang berbeda-beda. Seharusnya, sebagai makhluk-makhluk yang disebut baligh atau dewasa, kita sudah mulai tahu perannya untuk kemajuan negeri ini. Mungkin tulisan ini ditulis tanpa landasan teori dari orang-orang bergelar, dan hanya ditulis oleh siswa yang mendapat nilai KKM untuk Pendidikan Kewarganegaraannya pada UAS semester satunya. Namun, tidak ada salahnya mencoba meresapi dan merefleksi diri kita semua. Meski hanya memulainya dengan memungut secarik sampah kecil di pinggir jalan.

Melatah Tingkat Nasional

Dua orang anak SMA sedang tertawa dibawah pohon rindang. Keduanya berbadan besar dan tegap, berwajah agak sangar namun tegas. Kesan pertama yang timbul mungkin adalah kedua penuntut ilmu itu berwibawa. Namun, tiba-tiba seorang bocah SMA kurus muncul tiba-tiba dari belakang dan mengagetkan mereka dengan berteriak "Kucing!!!". Kedua anak SMA yang besar itu gelagapan dan berteriak juga "Kucing!! Kucing ketabrak!! Kucing keselek terasi!!". Ya.. mereka latah.

Ternyata, di negeri Gajah Mada ini, Latah mulai menjadi fenomena yang secara tidak disadari mulai terjadi. Mulai dari situasi politik,perfilman, musik, hingga pergaulan. Secara kasat, Latah berarti mengikuti secara tidak sengaja. Dalam situasi politik, misalnya. Dalam pelajaran kewarganegaraan kelas XII SMA KTSP, Indonesia telah mengalami Masa Demokrasi Parlementer, Masa Demokrasi Terpimpin, Masa Demokrasi Orde Baru, hingga Masa Reformasi. Masa Demokrasi Parlementer diwarnai dengan banyaknya partai politik yang bermunculan dan Liberalisme yang terlalu tinggi sehingga hal-hal buruk yang terjadi dapat dilakukan dengan alasan kebebasan. Kekuasaan pemerintah terkikis dengan kekuasaan parlemen yang begitu luas. Dan kekacauan muncul karena pluralisme partai politik demi kepentingan golongan dan individu.

Lalu, Masa Demokrasi Parlementer berakhir dengan Masa Demokrasi Terpimpin. Di masa ini, kekuasaan parlemen mulai dibatasi. Partai politik juga dibatasi. Namun, kekuasaan pemimpin justru seperti diktator karena tidak adanya batasan.
Ideologi yang tidak sepaham dengan pemimpin diisukan harus "dilenyapkan". Akhirnya demokrasi terpimpin terguling oleh Rezim Baru yang diharapkan membawa suasana baru bagi rakyat Indonesia. Pada awalnya, demokrasi di Masa Orde Baru berjalan baik, Partai politik mulai bermunculan. Parlemen kembali berfungsi. Namun, hal itu tidak berlangsung terlalu lama. Fungsi Parlemen ternyata terbatas. Partai politik yang muncul haruslah sepaham dengan penguasa. Disinilah Latah Politik mulai muncul. Kekuasaan pemimpin di Masa Orde Baru hampir serupa dengan Kekuasaan pemimpin di Masa Demokrasi terpimpin. Pemimpin berkuasa dalam jangka waktu yang lama karena tidak adanya batasan. Hingga, Masa Orde Baru berakhir dengan pendudukan Gedung para petinggi negara oleh penuntut ilmu dan kaum intelek yang telah melek politik. Sekarang, masa Reformasi sudah mulai dimasuki. Namun, latah politik juga mulai terjadi.

Pemerintahan di masa sekarang mulai mencirikan masa demokrasi parlementer. Adanya sedikit perbedaan pendapat antara pemerintah dan parlemen, juga ditandai dengan munculnya partai-partai politik. Partai politik mulai bermunculan mulai dari yang Visi dan Misinya benar-benar jelas, hingga partai politik yang bermodalkan kuantitas massa yang banyak. Apakah ini benar-benar menjadi latah politik bagi pemerintahan Indonesia dan pemerintahan Indonesia kembali menjadi Masa Demokrasi Parlementer?
Dibidang hiburan, industri musik dan perfilman mulai mengalami gejala latah. Latah musik terjadi dengan munculnya One Song Only Band, (OSO Band). OSO Band akan terkenal dengan hanya satu lagu dan setelah itu redup entah kemana. Style para personil band juga terlihat mengalami kelatahan dengan gaya yang terlalu dipaksakan. Mungkin dengan kulit orang Jepang atau Eropa, gaya rambut yang unik itu cocok. Namun, dengan kulit sawo Rakyat Indonesia, rambut seperti itu dipertanyakan bentuknya. Perfilman Indonesia mulai dijangkiti latah dengan munculnya film-film HP (Hampir Porno). Dari judul saja, film itu sudah mencirikan unsur pornografi. Kita seolah-olah dipaksa mengatakan bahwa itu bukan film porno tapi "cuma nyerempeta aja". Ironisnya, film-film seperti itu muncul setelah UU Anti Pornografi dan Pornoaksi disahkan. Orang berpikir pasti tahu jawabannya.

Kembali ke kisah Dua Anak SMA tadi, tentu saja orang yang melihat dua Anak SMA yang latah itu akan tertawa. Apalagi orang yang latah itu berbadan besar, tegap, dan tegas. Bangsa yang besar, kaya akan sumber daya alam, terkenal sejarahnya tengah menderita Latah. Tentu bangsa-bangsa lain hanya akan tertawa, baik langsung maupun tidak langsung. Entah, apakah kita bangga dengan latah yang kita derita atau tidak. Sekali lagi, sebagai bangsa yang berpikir kita tidak hanya bisa mecerca dan memaki tanpa saran. Kemajuan negara menjadi harapan yang harus terwujud melalui peran masing-masing elemen bangsa. Maka dari itu, ketika kita sadar sesuatu yang buruk menjadi budaya kita maka kita coba hapuskan, namun jika budaya itu baik maka kita lestarikan. Kita sendiri yang dapat menjawabnya.

SDC part III

Finally
the end is starting

SDC telah usai. Foto2 pun dilakukan. Dalam foto ntu, akan terukir kenangan manis yg terbekukan dalam cetakan warna yg penuh dengan semangat, kebersamaan, amarah, dan segala luapan perasaan hingga SDC sukses. Ane ngeliat tawa2 bangga n senyum2 bahagia akan suksesnya acara ni. Sebagian dari kita pun mulai beres-beres, ngangkatin kursi, n nyapu-nyapu lapangan. Orang2 sound system n lighting juga langsung beresin peralatannya. Bintang n bulan malem ntu udah jadi saksi akan kebahagiaan suatu kumpulan anak manusia atas terlaksananya suatu acara yg mereka yakini sbg wujud pembuktian aktivitas mrka. Ane sahur gak makan nasi terus ikut tidur d koperasi n malah ketiduran. Waktu d bangunin ustadzah n teh rini, ane langsung bangun. Truz ane ngebangunin Raju yg susahnya tidak terkira. Tadinya ada niatan bwt nuangin Pocari Sweat campur Molto ke bolongan idungnya Raju biar dia langsung bangun n buru2 ke UGD. Tapi nggak jadi. Stelah brusaha, akhirnya dia bangun juga. Kami pun pergi dari koperasi k kamar.
Minggu. Bangun jam 8 kurang ngebuat ane stengah sadar. Ane bangun krna Mang Omo n Pak Soleh masuk bangunin para siswa bwt mulai ngangkutin kursi n peralatan laennya yg mau dikembaliin. Ane yg pulang pke spatu gak tau dmana sendal keramat ane yg udh dikembaliin Egi malemnya. (sampe tulisan ni d print, penulis gak tau dmana sndal tsb). Dgn cuci muka, skat gigi, tanpa mandi ane langsung bantuin temen2 di lapangan dgn sngatan matahari luar biasa. Beberapa dr kita udh pulang, tp ad juga org tua yg baru bw pulang anaknya pagi ntu. Kebanyakan dr angkatan 3/kls 2 blon pulang, krna kita penanggung jawab skaligus panitia inti dr acara ni. Panas-panas gak pake sendal, ane nginjek lapangan bwt bantu beres2. Hasilnya, kaki ane pecah-pecah. Aisy yg juga ikut panas-panasan mukanya jadi merah kayak masakan atw kue bulet yg mateng. Kalo d blangin, Aisy malah mesem2 n matanya tmbah ilang. Dita n Ia sbg bendhara d sekap d ruangan Ust. Najwani bwt urusan dana SDC. Mumu yg dr hr2 sblumnya udah kerja tiada tara, hari itu terkapar d depan TV d saung. Seusai beres-beres dgn masih adanya background yg terpasang, kami beres2 pulang. Kebanyakan pulang abis Dzuhur.
Ane sndiri pulang bareng anak2 Lebak yg klaz 2(tp gk smwa) Sella bsrta Ukh Tya yg niatnya pngen naek kereta k Tangerang. D jalan, OB dgn bangga ngmongin kelebihan Lebak (baca: Rangkas). Rahmi, Ia, n Caca malah tidur. Yosi n Rijal diem aj. Ane ngbrol ma Depki ampe hmpir lpa byar (pdhl ane yg nagih..)


Home, the sweetest palace…
D rumah kenangan abis SDC slalu terbayang. Ane pun buka hape, n ada sms yg ngucapin slamet atas kesuksesan ane mimpin SDC, hmm… Padahal SDC ni sukses jg krna org2 d skitar kita, bahkan dr orang yg nggak kita sadari, orang kita anggap remeh, orang yg kita benci, dan orang nggak kita kenal sekalipun. Andai saja SDC hancur, gagal, ataupun nggak jadi, pasti bakalan ada aja penggantinya yang mungkin lebih baik dr SDC. Ane juga dapet hikmah yg ane tulis : , “ Everyone wants to build a high building such as a mountain, but most of them is not aware to begin by taking a piece of stone. ” (grammarnya bener gak ya..?) Intinya, setiap orang ingin melakukan sesuatu yang besar, namun kebanyakan dari mereka nggak memulainya dengan melakukan sesuatu yang kecil.
Abis ashar, ane tergeletak d atas kasur d kamar tercinta ane. Ane tidur ampe sblum magrib. Dalam tidur krna lelah ntu. Ane mimpi ketemu ama sobat ane yg udah meninggal dunia. Ya.. Ane ketemu Candra. Dalam mimpi ntu, ane ma Candra n tmen2 yg laen bahagia banget kaya ngerayain sesuatu. Ia tersenyum bahkan tawa khasnya juga hadir. Kebahagiaan dalam mimpi ntu berlangsung d skul, tepatnya d depan asrama. Dia loncat-loncat, ane timpuk dgn sesuatu, trus yang laen juga ikut2an. Kami bahagia banget dalam mimpi ntu. Matanya yg sipit dgn senyumnya yg agak lebar ngebuat ane gak bisa lupa mimpi ntu. Ane terbangun. Mungkin ane berlebihan dengan mengaitkan mimpi ni dengan kesuksesan SDC. Namun, mungkin aja d jauh sana ada kebahagiaan tersendiri buat Candra. Dia yg slalu periang semasa hidupnya, jarang bikin orang sedih. Kenangan ma dia dr SMP ampe SMA slalu ada.
SDC kali ini emang udah beres. SDC kali ini emang udah sukses. Namun, kritik baik pedas maupun yg membangun selalu aja nyamperin sebuah kesuksesan. Ada yg kritik acara ni terlalu mengedepankan angkatan 3 sebagai panitia intinya. Namun, kritik ntu kami jadikan cerminan untuk kedepannya. SDC emang sukses, tapi masih banyak yg harus dilalui. Ane gak percaya adanya karma, tapi ane percaya keadilan Allah swt. Di balik kesuksesan SDC ni, pasti ada akan ada ujian bwt kita nanti. Dan kalo kita bisa melalui ujian ntu dengan baek, akan ada kesuksesan laennya. SDC ni sukses, karena kita udah ngelaluin pahit n manisnya bersama. Meski menuai luka bagi beberapa orang, SDC ni telah sukses. Terima kasih guru, asatidz, kawan. Dan Alhamdulillahirabbilalamiin.


Alhamdulillahirabbilalamiin

Special Thanks to :

My Beloved Mom, Dad, Grandma, Bro n Sist
My Beloved Family
Alfi F. as Apli (your leadership is excellent, bro. Keep Jayus)
‘Aisyah R.H as ‘Aisy (Good Leadership, Nyak..)
Lenzy A.F as Lenji (I just know who you really are…)
Rahmi S.R as Rahmi (Thanks mw bjuang dgn berat)
Ditha D. as Dita (hehehe… ampe nangis d perpus)
Noor Maulida as Momo (Thanks mw begadang ye..)
Afif Firdaus as Ust. Apip (thx ya tadz. Jd lbh knal. Great…)
Ahmad Soleh, Amd as Pak Soleh (Hidup ntu perjuangan..)
Ust. Najwani, S.Th.I (Our “Daddy” Vice Headmaster)
Ust. Rizaluddin, S.Th.I (qweisy.. Syukron tadz)
Pak Jubaedi, M.PsI.T (Cool OSIS Advisor)
Ust. Asep Rachmatullah, S.Th.I (never ending inspiration)
Pak Muhlisin, M.Si (santai but... great)
whole beloved teachers and school staffs
Pak Kepsek
Mang Marta
Mang Apud
Mang Omo
Mang Ros
whole members of CG (3rd Graduation) (..I Lop yu Si Ji..)
whole members of 2nd Graduation
whole members of 4th Graduation
Pak Satpam semuanya
Cleaning Service smwanya
Bu Dapur n genk (bwt laper d tngh malem)
Teh Rini n Cooperation (Nuhun ya teh..)
Bu Toto n family (bwt yg pngen mkan mlem2)
Donatur n Sponsor
N segala pihak yg udah ngebantu berlangsungnya SDC baek secara langsung atw gak langsung.

Copyrights@2008
SDC


It's end
that's all
pret...

SDC part II

hohoy
sambungannya neegh...

Udah Rampak Bedug ada radio n MC abnormal eh.. MC informal. MC’y OB ma Indah yg emang bener2 abnormal eh.. informal gtu. Tp mrka atraktif n bs bawa pnoton biar gak bosen. Radionya sndiri ide Apji ma Rahmi yg tdinya ngegantiin acara CG yg gak lolos sleksi. Video yg dtyangin berisi presentasi ASOCA yg tlah djlankan dgn sukses. Ane yg mndekam d samping panggung, gak liat gmn videonya.
Abis ntu, ada ansambel n tari dr anak kelas X. Ansambelnya bernada n gak hanya plentrang plentreng gak jelas. Tari saman yg ada gerakan ribetnya jg ada. Salut jg bwt anak klaz X.
Stelahnya ada ikLan dr Westra, Zahra, n sbangsanya yg ane gk tonton. Katanya iklannya ntu seru. Zahra aktingnya keren. Penonton jg bnyak yg ktawa (atw krang mkan?)
Terus Drama kelas XII akhwat yg gak jauh beda ama Drama kelas XII ikhwan/El-Kareem taon lalu cuma dalam bentuk bahasa Indonesia n format yg jauh dpt dimengerti manusia. Soale, manusia dgn spesifikasi standar kaya ane aja ngerti ntu drama. Isinya ttg perbandingan blajar agama d Palestina yg banyak zionisnya, ama d Indonesia yg bebas. Dramanya keren. Aktingnya bagus2. Sound ama pergantiannya jg kren. Aplagi pas adegan Ukh Icha ngeledakin diri pake bom boongan.
Terus ada Puter yg gak jauh beda ama taon kemaren. Koordinatornya Ukh Nur Latifah. Kbnykan pemaennya dr klaz 1. Akh Agung gak tw nape smpet mrah2 n grutu2 sblum naek pnggung. Ane mesem2 aje, ngliat muka nak klaz 1 yg d lukis scara liar n abstrak tak berseni dgn bedak, areng atw laennya. Critanya masih sama, mngenai korupsi2 n akibatnya gtu.
Nah, abis ntu ada MC informal lg yg bwain video hasil kreasinya Egi n kawan2. Videonya bcerita ttg kehidupan kita d Boarding. Ada yg tlat k msjid, ada yg dpet rmed truz stres n dpt pncerahan truz blajar lg. (Lagi2 ane kbgian peran yg gak jlaz asal-usulnya). Yg sru pas bagian Hadziq (kls 1) yg dsamperin tmen2’y wktu lg jlan sndirian. Tadinya ane kira si Hadziq mw dgebukin, trnyata video ntu b’crita kalo kita nggak sndirian.
Truz ada jg iklan koperasi yg jg mncritakan perilaku tak senonoh makhluk SMAN CMBBS trhdp koperasi Teh Rini. Mulai dari kas bon, miskol krg dr atu mnit truz dtlepon 5 mnit ampe kbiasaan laennya yg terlalu aneh untuk d jlaskan dgn kata2.

Udahnya ada Nurul yg nyanyi 3 Lagu skaligus d panggung (promosi album mungkin..). Tp emang, suara insan Serang yg atu ni bagus banget. Hapalan Qur’annya aj bnyak. Lagu2nya masuk n nadanya enak d dnger. Ane yg dnger dr bwah bwt nyiapin Folksong, terkagum2. Kdg2 ane takut, kalo kbnyakan maen ma Ane, OB, Alip n sekutunya. Nurul jd tercemar.
Abis Nurul nyanyi, sepasang MC informal tak beranak ntu pun dateng lagi. Ceritanya Indah bawain reportase dr Maja mngenai antusiasme warga yg berwujud Akh Uci mngenai SDC. Jujur, Indah lbih mrip lg bwain berita kriminal ky Buser atw Sergap. Aplgi yg diwa2ncaranya Akh Uci. Tp videonya keren, hasil editan Ust. Apip gtu.
Trus ada Folksong dari semua kelas XII, dgn Ust Adin yg ngomandoin ane bwt mindahin Micnya. Ane mindahin micnya jg ksusahan krn koreografi nak klaz XII yg luar binalnya eh.. luar biasa. Folksongnya udah bagus, namun ada mic jatoh (bkan salah ane) n salah gerakan dr be2rapa anggotanya.
Udahnya ada Iklan cManis. Ane gak tau gmna jalannya ntu iklan. Ane cm dnger mngenai minuman n sgala sswtu yg manis bwt buka. Kalo gtu bahaya dunk. Masa ane dpke bwt buka. (maksud’y ape???)
Ada juga drama kabaret Da Peci Code dari kelas X yg diharapkan dapat mengundang tawa para penonton. Kalo ngeliat anak2 kelas X yg lagi maen kabaret, ane jadi inget SDC taon lalu. Kadang2 ane berrtanya2, kenapa harus ane yg maen ntu peran, apa gak ada makhluk laen yg lebih aneh n terpuji dari ane?. BTW, aktingnya ntu bocah2 keren jg. Ada Veza, Rahma, Renato, Mushab n berbagai mcam laennya.
Udahnya MC informal ntu dateng lagi. Kali ni giliran OB yg masuk video. Ceritanya mngenai kumpulan anak2 dr luar 1(sbnernya klaz 1) yg pngen ikut nonton SDC n pngen nerobos pager. OB suting remang2 gak jelas gtu. Ksian, OB kan cantik. Heheheheheheheeeeeekkkhhh….
Ada juga acara Komedi dari kelas XII ikhwan. Mungkin karena didasari jiwa-jiwa pelawak, mereka emang beneran lucu. Ada Akh Restu yg emang spesialis peran kakek2 yg ngefans ma Hanoman. Terus Akh Ade dngan gaya orang Arab kebanyakan minum hair tonik, n Akh Anas dengan model badan minimalis pake helm n kumis kotak Hitler. Melengkapi kelucuan mrka, ada juga Akh Agung n Akh Ian gaya anak SD kebanyakan nonton acara 17thun ke atas. Serta Akh Febi n Akh Rizky jd Hansip kurang makan, Akh Akbar jd pejabat Korup, terus akting yg lainnya yg ternyata gak kalah di luar nalar manusia biasa. Ane, Depki, Awwa n beberapa jiwa yg nonton di sebelah panggung juga gak bisa nahan tawa.

Seusai komedi, ada Tarkom yg skrg dipimpin ama Arip (baca: Raju). Arip seolah mendapat pencerahan yg tadinya joget2 India mulu, sekrg udh kompilasi. Latihan Tarkom gak maen2 loh. Berbagai video yg ada jogetnya ditonton Raju, mulai dr India, Arab ampe Backstreet Boys. Mereka latihan abis2an. Pas Tarkom, ane n Mumu kmbli naek kerngka background bwt nyalain petasan. Kali ni ane dbekalin gas bwt nyalain petasannya. Petasannya meledak dgn sukses. Meski gak liat, tapi ane denger banyak pujian2 bwt anak tarkom. Keren deh tarkomnya.
Abis Tarkom ada lagi 2 ekor MC informal yg dateng dgn format Indah vs Apji feat Rahmi. OB mlah ngumpet. Video yg dputerin ntu ada videonya Wong Edan Ora Waras karya Apji. D dalemnya ada Malo, Apji, Alip, Mumu, n Arip dalam mode terliar mereka. Video ni menunjukkan sisi laen dunia pendidikan berasrama. Mereka joget2 diiringi lagunya Ipang BIP. Video yg udah trknal seantero CMBBS ni emg bner2 bkin ngakak. Apalgi pas Mumu lewat dgn gy Tukul Ayannya. Pake guling lagi. Yg laen juga nggak kalah gak warasnya.
Trus ada video (lagi2 bkinan Apji) yg judulnya Payung. D dalemnya ad Rahmi n Apji. Apji ky Rihanna atw personel Vanilla Sky d video klip Umbrella. Tapi ane heran, ada gorengan sgala d bawa2. Apji d sram aer pancuran d dpan gen set (knpa bkan aer kras y? biar sensasi gtu..). Apa ni yg namanya ekspresi ? Kalo Rihanna yg asli ngeliat jadinya gmn y? Apa Apji bakal d ajak bkin video klip bareng atau d rendem d larutan asem cuka campur asem ketek?
Bwt acara penutup ane diskusi ma Alip, Egi, Awwa, Aisy, n Apli d markasnya operator sound system d sebelah panggung. Tadinya, ane mikir bwt ngelempar Ucup dari atas background terus nembakin petasan yg tersisa ke arah penonton, lalu dilanjutkan dgn aksi gelindingan Boni n Westra truz ditutup dgn meledakkan perpus. Namun jadinya anak angkatan 3 k panggung waktu video angkatan 1 nyanyi Hymne CMBBS yg dilanjutkan dgn nyanyi Mars CMBBS oleh angkatan 3 sndiri. Padahal wktu video angkatan 1 nyanyi Hymne, gk ada yg nyanyi dpanggung. Mngkin ni juga yg bkin be2rp pihak gak suka. Ditengah2 lagu Mars yg diulang 2x, angkatan laen juga ikut naek. Ane takut ntu panggung roboh tak berdaya. Sblum lagu berakhr, Lenji dateng kaya Kepala Suku Maya bawa petasan ditangannya. Ane kira Lenji bakal masukin ntu petasan k mulutnya atas aksi melonjaknya harga BBM. Ternyata nggak.
Abis lagu, kita smua duduk n nunduk d panggung.


Rangkaian acara SDC udah beres. Kita semua duduk n nunduk d atas panggung. Ane ngeliat sekeliling, ada kelas 2, kelas 3, n kelas 1. Ane mikir, kalo nggak ada mereka, acara segede gini gak bakalan jadi. Mulai dari penunjukkan ane, Apli, Aisy, Smaw, n RJ sbg ketua2 d RF. Andai acara ni gak dktuain ama Ane, ane yakin kalo SDC ntu pasti akan sukses. Karena banyak bgt org2 udh ngsh pngrbanan bwt SDC. Yg tertulis d proposal atwpun yg gk dtulis. Acara berlanjut bwt salam2an ama Asatidz n guru2.
Alip nyodorin mic, n mnta ane bwt ngcapin trima kasih bwt guru2, asatidz, n smwa pihak. Tanpa teks, ane ngucapin terima kasih bwt mrka. Tulusnya, kalo gak ada mereka kita bukan apa-apa, kita ntu lemah, kita masih sering nangis n mnta bimbingan ma mrka. Mereka mw ngajar d tempat yg jauh ky dsni, d tmpat yg masih blum jelas, padahal mereka bs aja ngajar n tinggal d tempat yg lebih baek. Pak Muhlisin, Ust. Asep, rela ampe nginep d skul bwt nonton n ngasih konsultasi bwt acara ni. Wkt slaman ma Ust. Rijal, ane gak bisa nahan aer mata n nangis, Ust. Rijal make syal d leher yg nunjukkin kalo beliau sakit. Ust. Najwani hadir dgn sosok kebapakannya. Pernah terbersit keinginan untuk mengucapkan kata “Ayah” pada beliau2.
Ane yg megang mic bilang klo rasa terima kasih yg kita ucapin belum cukup, n perwujudan trima kasih kita akan kita kasih dalam bentuk prestasi2 bwt sekolah, Amin. Setelah ama guru, ane salaman ama temen2, baek yg atu angkatan, kakak klaz, maupun adek klaz. Mrka bilang selamat atas kesuksesan ane krn SDC sukses, padahal SDC sukses ntu krn kita semua. Kalo ketuanya bukan ane juga, ane yakin sukses. Kebersamaan ntu kuncinya. Ane ngeliat background. Bangga.
Stelah ntu kita smwa duduk d bangku yg sbgian bsar udh dtnggalin penghuninya. Ust. Asep ngumumin evaluasi bwt SDC kali ni. Atu persatu acara d kasih nilai. Pidato sambutan dapet nilai 97 scara tdk terduga. Setelah d totalkan trnyata SDC kali ni dapet nilai 89. Ane agak kecewa, tp ane pikir itulah nilai yg mungkin pantes bwt SDC kali ni. Ternyata, Ust. Asep ngejumlahin lagi dr segi petasan, manajemen kepanitiaan n laennya hingga kita dapet 95. Ane lngsung tereak, d sebelah ane ada Ucup (baca: Irpan), yg juga girang. OB, Alip, Apli, n smua girang tiada terkira. Entah, nilai ntu nyata hanya tambahan Ust. Asep biar kita bangga, nilai ntu udah mengukuhkan kebanggaan kita atas SDC kali ni, atas SMAN Cahaya Madani Banten (Boarding School). Ni ngebuktiin kalo kita nggak hanya pnter di bidang akademis, bisa makan, minum, atau pup doang d CMBBS. Tapi kita berkarya. Dan karyanya bagus.



kayaknya nyambung lageee......

SDC part I

Tulisan Pertama gw
Gw eh.. Ane persembahkan sebuah karya kurang seni dari opini dan ekspresi

Sebelum baca tulisan di bawah, para pembaca yang budiman perlu tahu kalau Sekolah saya punya agenda tiap minggu terakhir Ramadhan sebelum perpulangan bernama SDC (Semalam Di Cahaya Madani) yaitu acara pagelaran seni anak-anak SMAN CMBBS sekaligus silaturahmi keluarga besar SMAN CMBBS. Ada juga ASOCA (Aksi Sosial Cahaya Madani). sebuah aktivitas sosial anak cahaya madani buat ngebantu warga sekitar yang juga diselenggarakan di Bulan Ramadhan. So, keep reading!!!

Di ruang kelas X-1, ane kepilih jadi ketua I SDC. Ane yang duduk di kelas XI IA I ditemenin Aisy, yang sama-sama dari kelas XI IA I. Dia jadi Ketua II-nya. Si Apli, yang dari kelas XI IA II kepilih jadi ketua Umum. Tadinya susunan itu bakalan dijadiin ketua I, II, n III SDC. Tapi, berhubung kita juga punya program Baksos, si Apli di banting jadi ketua umum. Smaw, dari kelas XI IS jadi ketua I Baksos. RJ dari XI IA II jadi ketua II Baksos. Tadinya kita bingung banget, gmana ngeposisiin 2 program ntu. Setelah konsultasi ma Ust. Najwani, beliau ngusulin supaya 2 program ntu digabung jadi satu. Namanya Ramadhan Fair. Dimana ada satu program di Bulan Ramadhan dengan 2 rangkaian agenda yaitu Baksos n SDC.Ust. Najwani adalah wali asuh putra untuk kelas XII sekaligus bapak asrama putra. Ane inget beliau ngusulinnya di warung baso yang jadi penuh sampah, di sebelah warungnya Bu Dapur. Sore-sore, di situ ada Ust. Naj, ane, Apli, Esthi, RJ. Anehnya waktu konsultasi di laen waktu, kita nanyainnya pake nama RF (Ramadhan Fair), beliau gak tau. Beliau nanya apa itu RF, n siapa yg ngusulin (sungguh aneh... ?!?).
Penyusunan proposal juga gak kalah bikin pusing. Kita bikin ini, terus diusulin ke pihak sekolah malah jadi itu. Waktu kita usulin ke pihak Asrama eh.. malah jadi apa. Kita ngerasa kejebak dalam dualisme, padahal mereka punya tujuan yg sama biar acara ini sukses, cuman caranya beda.
Ane kaget banget waktu upacara bendera tanggal 25 Agustus 2008. pak kePsek ngumumin UTS jadi tgl 8 ampe 13. sedangkan Baksos yang kemudian berubah nama jadi ASOCA (Aksi Sosial Cahaya Madani) mau diadain tgl 14 hr minggu. Terus, hari itu juga. Ane, Apli, Akh Ahung, Akh Ian, Ukh Dinni yg dipandu Pak Jubed sang Pembina OSIS menghadap kePsek. Kita rapat di ruang kepsek yg gk terlalu luas, banyak bgt usulan. Mulai SDC diundur lah, ampe libur jd 3 hr (emang jadinya libur 3 hr doang). Akhirnya UTS jadi tanggal 8 ampe 12 (senin ampe jum’at) biar sabtu tgl 13, kelas 2 yg sekaligus penyelenggara Baksos bisa siap-siap. Konsekuensinya UTS jadi 3 pelajaran (tepar on the way....) dari seNin ampe Rabu. N persiapan SDC cma atu minggu.

Abis nentuin waktu SDC n ASOCA dengan perasaan gak ada yang dukung acara ini, kita nentuin struktur kepanitiaan SDC n BakSOS. Ditentuinnya di Lab yg mencakup ruang kelas XII IA I (Alcatrazz). Apli, Ane, ma Aisy, truz sang ketos Akh Ahung, wk. OSIS skligus mntan ktua I SDC taon lalu Akh Ian, ama wk OSIS II skligus mntan ktua III SDC taon lalu Ukh Hegar, ad jg mntan ktua II SDC taon lalu Akh Fahmi . Kita nentuin kepanitiaannya aja ampe telat pergi ke masjid. Panitia yg penting bgt kaya Sekretaris n Bendahara langsung dikasih tau. Sekretarisnya Rahmi ma Mo2. bendaharanya Ditha ma Ia. Perjuangan mereka hingga akhir SDC bener2 patut diacungi jempol (tangan pastinya).
Jadi dari tanggal 26 ampe 31 an gitu, kita fokus nyari dana. Yang baksos juga sibuk-sibuknya ngumpulin data. Mulai dari ngadain survei terus hujan jadi pulangnya becek-becekan, terus nonton SDC taon lalu yg bentrok waktunya ama Public Cleaning (sekali lagi kita ngerasa kalo acara ini gak diperhatiin..) ampe proposal yang Lux itu pun jadi. Briefing diadain, konsultasi mungkin bisa tiap hari. Jadinya, Apli, Ane, Smaw, Aisy, ma RJ sering keluar kelas waktu jam pelajaran. Remed pun menyatroni kita, tp qt ikhlas (bc: pasrah). Hari Selasa sore, anak Cilegon dikirim ke daerah asalnya (padahal rencananya hari Minggu sore..), terus Rabu sore anak Tangerang (rencana jam 12 siang, baru terkirim udah maghrib..), n Kamis sore buat anak Serang (ane depresi hari ini, jadi gak ikut nganterin ampe berangkat).
Liburan di rumah juga kebagi-bagi banget. Ane yg anak Lebak nyari dana mulai hari Senin, ampe ane tlat balik ke CMBBS. Trnyta dari hari Kamis sore, ampe Sabtu yg dijadwalin ada KBM, (hampir) kosong bin vakum sama sekali. Apli, yg rambutnya (tambah) kriting n Aisy dengan program KPPSKPPS (Kurus Pada Pidato Sambutan Ketua Panitia Pas SDC), juga kayanya (agak) kurus beneran. Ane yg kadang depresi kadang semangat, milih diem kalo depresi. Nge-print proposal dilakukan dengan di Ruangannya Ust. Apip, yg tadinya markas (gak jelas) kita di ruang Pak Heri di Kelas Science Saiya (XII IA II), otomatis pindah. (kLo tiap depresi ane tmbh ganteng, ane psti gnteng bgt saat ni). Ust. Apip adalah makhluk berkacamata penunggu Server sekaligus orang yg berperan dalam proses printing proposal SDC n ASOCA.

Mulai dari hari yang gak jelas kapan, kita ngebajak ruangannya Ust. Apip buat ngedit, nge-print porposal, surat n sgala macem bwt RF. Ada Rahmi n Aisy yg ska nulis2 kalimat penyemangat. Walaupn udah pindah markas, jayusnya Apli gk abis2. Malahan Ust. Apip juga kebawa jayus. Jadi gampang kalo mau ngecek kebersamaan kita semua di RF, tanyain aja atu-atu org2nya. Pada jayus atw gk. Kalo jayus, berarti Apli telah berhasil memersatukan CMBBS di bawah kejayusannya. (hipotesis yg aneh,,,)
Ngeprint proposal dibikin pake kertas Concord, sampulnya pake kertas poto, jilidnya jilid spiral (yang bikin susah Irpan bwt ngejilid), n tanda tangan Apli yg tadinya kaya cacing lagi aerobik sekarang jadi keren. Kalo ane, tanda tangan ane masih sperti yg dulu (gaya cacing kremi lagi cacingan). Ngeprint proposal dilakuin ampe jam 3, 4, 5 pagi. Jadinya waktu jm plajaran, mata Aisy yg udah sipit jadi ngebentuk atu garis lurus klo dy ktduran di kelas. (hehehe...)
Tanggal 14 ASOCA diadain dari pagi ampe malem n sukses besarrrrr. Semuanya bahagia banget, atu program udah kelar tinggal atu lagi. Semuanya berpaling ke ane atw Aisy dengan tatapan mata yang aneh seolah-olah berkata “ This is your turn! ”. Stresnya Apli udah berkurang setengah, n menurut sumber Smaw ma RJ bahkan tereak-tereak di sebelah gedung kelas. (hnya sbuah ekskresi eh.. ekspresi)
Tanggal 15 hari senin, H-7 menjelang SDC, belum ada apa-apa yg terpasang. Mungkin, itu yg nyebabin beberapa orang bertanya-tanya kapan SDC mau ada, atau kagak. Malemnya Apli ngadain evaluasi Baksos sekaligus ngingetin kalo SDC udah deket (banget bin jiddan).
Masalah yang gak kalah ramenya yaitu dana. Separo dana yang kita punya udah dibeliin buat triplek anak dekorasi krna ntu penting. Beberapa utusan konsulat juga dikirim balik buat mastiin dana yang akan bener-bener kita dapet. Hasilnya, nggak terlalu memuaskan. Namun kita nggak patah semangat. Apli bilang dana segitu harus kita kondisiin buat SDC beneran. Sbenernya, dana yang kita punya gak cekat2 amat. Cuman, kita langsung pake dana yg kita punya bwt keperluan yg mendesak.

Hari Selasa ada Seleksi bwt acara SDC. Karena kesibukan kita sbg panitia, acara dari CG gak lolos seleksi. Apji (the bewok kncir angin) n mbak Res, sang penggagas acara agak kecewa juga. Malemnya sebagian dari kita kerja lagi ampe malem, otomatis trio Apli, Aisy n Ane juga gak tidur ampe sahur. Momo n Rahmi juga ada, ikutan gak tidur bwt ngeprint surat undangan. Beugh.. ismuhu perjuangan
Hari Rabu, kerangka background udah mulai dipasang. Pemasangannya yg melibatkan Cleaning Service (Pahlawan Kebersihan) kaya Mang Omo, Mang Apud, Mang Ros, n Mang Marta ntu emang berat. Malahan, mang2 tsb kerja ampe sahur. Ust. Asep atow Ust. Rijal atow Ust. Naj gntian nungguin mereka.Ust. Asep adalah wali asuh kelas putra XI, dan Ust. Rijal wali asuh putra kelas X. Mereka menetap di SMAN CMBBS jg. Bag persidangan n peralatan juga sibuk-sibuknya nyiapin “taman onta tanpa gabah”nya. Taman dengan konsep padang pasir ber-onta ntu terlihat subur dengan adanya tanaman tropis dan kolam. (namanya juga ekskresivitas eh.. kreativitas)
Hari Kamis ada lagi Gladi Kotor. Kerangka background yang udah selese, mulai ditempelin ama hasil ekskresinya eh… kreasinya anak dekor. Ngmong2, anak dekor yg diperbudak ama Malo ntu kerjanya cepet jg. Kalo ane dateng ke sarangnya, mereka kdg2 keliatan santai banget. Ada yg cengengesan lah, ada yg maenin korek api lah, ada yg ledek2an lah, untungnya gak ada yg gorok2an. Ternyata mereka mampu menyelesaikan pengecatan selama krg/lbh 2 hari setelah pembuatan sketsa. Jgn2 mrka dibantu jin2 di Lab Kimia kaya Cerita TangkubanParahu atow Koordinator Dekornya sndiri adalah peranakan Jin. (who knows?)
Hari Jum’at, sound system dr SLB kgk jd dteng krna tukang ngopreknya gak ada. Jadi Gladi Bersih hari ntu gak dilengkapin ama sound system. Stress terpampang di muka Alip. Dita juga gak kalah, karena sound system jadinya nyewa hingga pngeluaran nmbah lg. Namun, ada jg obat’y. Pemasangan background selese, taman juga tnggal nunggu gabah. Kursi2, sound system juga dateng besok. Ngeliat background yg sebegitu kerennya, ane puas. Waktu nyiapin pidato bwt sambutan ama Apli, n Aisy, ternyata Ust. Adin n Ust. Mursani udah hadir. Serasa ples-bek.

Sabtu, everything just begins…
Hari sabtu pagi, ane bangun agak telat karena tidur abis subuh. Gladi bersih waktu hari jum’at bisa dinyatakan kurang berhasil. Gladi yg tadinya mau mulai jm stngah 2 baru mulai jm stngh 3. Sorenya (msh hr jum’at), Ust. Asep dateng n langsung nge-handle gladi. Semuanya diganti jadi latihan masuk n keluar. Dari abis opening ampe acara penutup.
Sabtu pagi dikhususkan latihan bwt Opening. Ane agak mesem2 gak jelas kalo ngeliat Aisy yg bw bendera, partnernya Dita lagi. Hehehe... Opening dimulai dari awal ampe beres. Udahnya, Ust. Adin langsung ngumpulin kita n ngedit ntu Opening. Mulai dari cara bawa bendera, piala, ampe obor. Gak tau nape, ane jd ikut2an bawa obor. Opening yg udah diinstruksiin ama Ust. Adin dijalanin dlm sesi latihan kedua, hasilnya emang lebih baik. Irpan (baca: Ucup) jadi agak legaan. Opening pun beres. Hingga akhirnya kursi, sound system, gabah, n beberapa perlengkapan laennya dateng, kita masang-masangin ntu smwa. Abis dzuhur ada kumpul ma Ust. Adin di perpus, ane gak ikut ngumpul, abisnya telat gara2 ketiduran d kamar yg bentuknya kaya daerah konflik itu.
Beberapa orang tua ada yng dateng sebelum Ashar. Acara pertama yaitu Smart Parenting bersama babehnya Alip, dikabarkan sukses dengan Mia sbg MC. Abis ashar, trio Apli, Aisy, n Ane masih dibingungkan dengan pidato sambutan. Waktu latihan di depan Ust. Adin n Ust. Rijal aja masih bnyak salahnya, mslnya kurang senyum gitu lah. Akhirnya kita pasrah.
Sebelum maghrib, bapak ane dateng. Begitu juga beberapa tamu n spesies orang tua laennya. Sajadah pun digelar untuk para orang tua. Orang tua n tamu shalat maghrib di lapangan. Siswa-siswi shalat n makan d asrama masing2. Udah shalat, ane mulai malakin sajadah anak ikhwan atu2, karena shalat tarawih akan dilaksanakan di lapangan, kita butuh lebih banyak sajadah. Bahkan kapret di ruang kelas juga ikut di embat buat shalat.

Sebelum shalat tarawih kita juga dibingungkan dengan siapa Imamnya. Ust. Rijal yg udah bejuang dari pagi ampe maghrib, terkapar sakit. Sehingga tugas sbg Imam diserahkan pada Ust. Adin. Ketika shalat ternyata kapret yg disediakan masih kurang, sehingga beberapa ortu n siswa harus shalat di atas lembaran koran di samping alat-alat rampak bedug. Ane aj shalat Tarawih dibarisan paling belakang seabis ngatur kapret2 lain.
Seusai shalat tarawih, Apli yg udah menyambar mic langsung mengomandokan agar kapret n sajadah dilipat dan kursi-kursi segera ditata. Gerakan kilat menyapu lapangan ntu pun dilaksanakan semua siswa, gak hanya kelas 2 aj, tapi juga kelas 1 n kelas 3. Dalam waktu kaya gini, kebersamaannya berasa banget. Berasa capeknya. Orang tua n tamu pun duduk. Semuanya siap.
The Show Begins…
Pertamanya, ada susunan acara yg d bcain ma trio MC setinggi lbh dr 5 kali penggaris 30 centian : RJ di sisi kiri, Pirli (kls 1) di sisi kanan, n Angga di tengah. Setelahnya, giliran Apli, Aisy n Ane ngasih sambutan yg sebelumnya udah latihan berkali-kali. Di panggung, gak tau nape kita lancar semua. Ane jd nostalgila inget public speaking taon lalu ma Angga, Egi, n Yosi. Udah beresnya, ane ke belakang panggung. Di belakang, Muhriji lagi sibuk2nya nyari orang yg mw dikorbanin bwt nyalain petasan di atas background. Tanpa alasan yg jelas atow karena malem Jum’atnya ane gak tidur, ane memberanikan diri bwt nyalain petasan-petasan ntu.
Serasa sepidermen (kurang makan), ane manjat kerangka backgroundnya dgn lancar (dan laper). Sesampenya di atas, ane kira bakal langsung nyalain petasan. Ternyata ane masih nunggu beberapa sambutan yg panjangnya tidak terkira. Ane ngeliat dari atas, kalo jatuh, bisa berantakan badan ane yg ghairu six pack ni. Ane juga kaget ada bocah yg mw melakukan percobaan pembunuhan pada ane (n Mumu) dgn menggoyang2kan penyangganya. Untung Resti dgn ajiannya berhasil mengusir bocah itu, n hidup ane (n Mumu) msih terjamin.

Setelah menunggu agak lama, Mumu ngasih komando bwt nyalain petasannya. Salahnya, ane dibekalin lilin n korek api ma cResti. Petasan yg pertama sukses meledak, yg kedua ane kesusahan krn lilinnya tewas. Yawda, ane pake korek api bwt nyalain petasannya. Setelah nyala, krena kawat yg diiketin Mumu ke ntu petasan gak kuat, petasan yg nyala itu jatoh ke bawah n meledak secara liar di bawah. Tidak ada korban jiwa, namun yg di bawah (Kbnykan anak padus) pada tereak-tereak krna ada petasan. Krna trgedi petasan, suara anak padus bner2 padus (pada rusak) dikit. Sebelum ane nyalain petasan yg atu lagi, Mumu ngasih komando bwt berhenti. Katanya bwt Tarkom aja. Yauda, daripada ada korban jiwa, ane pun turun.
Opening beres, n berlanjut ke acara-acara selanjutnya. Karena nggak ada kerjaan, ane turun tahta n bantuin Sie persidangan n peralatan bwt nyiapin alat-alat pementasan. Di depan perpus banyak spesies manusia dgn gugupnya, PDnya, n bau badannya mau tampil di atas panggung. Udah beberapa penampilan, Ust. Najwani dateng ke belakang panggung. Acara kita terlalu banyak waktu kosongnya. Ane manggut2 n berusaha ngerti bahasanya Ust. Naj. Di depan perpus ada Awwa yg sbg Sie acara langsung ane tanyain. “ Acara abis ini apa ? “,“ Apa aja yg dibutuhin ? “,” Acara ini udah siap belon ? “ tp ane gak nanya “ si Boni udah mandi belon ? “. Mungkin krna takut, Awwa manggut2 aja. Beberapa acara kaya Drama kelas XII akhwat butuh meja, Folksong butuh kursi, Puter butuh Mic, Komedi kelas XII butuh yg ngangkatin lemari2an, (n Ane sndiri yg butuh makan) udah di konfirmasi sebelumnya. Walau pun masih agak banyak kosongnya, tapi acaranya lancar.
Seabis Opening ada Public Speaking yg dibawain ma Egi, Fauzan (kls 1), Veza (kls 1), n Rini (kls 1). Pidato mrka bagus, sayangnya diwarnai ama suara mic jatoh, n terlupakannya beberapa teks. Seabis PS, ada Rampak Bedug yg dibawain ma klaz XII. Perjuangan bwt dapetin alat2 rampak bedugnya sndri gak gampang. Siang-siang hr selasa ane ma Al-Akh Fahmi k SMP 2 Pndglang pke motor Sepin Ust. Apip bwt mnjem, ternyata gak da spa2 n cma ada pnjaga skul doang. Yawda surat’y kita kasi ke ntu pnjaga skul. Krna pak Soleh yg knal ma Kepseknya, maka kta pun dpt alat rampak bedug ntu. Dngan fulus 250rb bwt gntiin bagian yg rusak kmren, pnimplan klaz XII kren jg.

eH... Nyambung lagi yak...

Poems in the Silence

It was written as an answer for me through my confusing always gathers me to do revolution. Rangkasbitung. An afternoon at home, October, 2nd 2008, Thursday.
Faizal Firdaus



By Taking Pieces of Stone


A train ran through the shadow of the dawn

Bringing thousand of hopes into the dark

Killing pieces of warm-hand into the silence

Never felt so cure, I was suffering instead

They were hanging their destiny

In wise to break the lack of sense

But, they never got what they wise for

They were eaten by the hidden symphony

A rainy town just stayed on the edge

Waiting for nothing as it had been carved

On the names of wraith

It harvested tears of lies

They walked through the hope

Twenty eight meters deeper than a grave

But, they never found the core of the dark

As they didn’t realize to die in the rapid symphony

I was sank on my own sadness

In spite nothing I could do

I was gone with this grace

In the sight of their suffering

This soul was frozen dark

Nothing could I hold

To reach a light

Beneath an emptiness

It seemed as it wanted to say

What should I do?

Angels held me to spell an answer

I would start by taking a little piece of stone

I began to try

As a shining sun through the clouds

To bring pieces of smiles shine the entire world

By taking pieces of stone

Kulminasi Dalam Lumpur

Desember, Rabu 24 2008

Titik kulminasi, sebuah titik yang saya sebut sebagai pencapaian akhir dari sebuah perbuatan. Sekarang saya tenggelam dalam sebuah fase kulminasi. Tersudut seperti menunggu mati atas segala kepahitan asa. Terpilihnya saya sebagai komandan tak bernyali kadang membuat saya bertanya-tanya mengapa orang2 memilih saya padahal mereka justru menginjak, menghina, dan meludahkan cercaan pada saya. Apa mereka ingin saya terhina, atau ingin saya mati??
.

Ditengah keterjebakan saya dalam lumpur hinaan, saya mulai ditimpuki oleh kenyataan pahit mengenai kebersamaan. Orang-orang intelek di tempat saya menuntut ilmu selalu menggaungkan slogan2 kebersamaan. Namun, seseorang pastilah menginginkan hal yang terbaik untuknya, meski harus melemparkan kebersamaan. Arti dari kebersamaan justru saya dapat dari orang2 yang saya tidak kira. Saya tenggelam sendiri dalam kebodohan saya akan ideologi kebersamaan. Kadang terbersit ucapan anjing2 buduk yang mengatakan kalau kebersamaan hanyalah kedok bagi orang2 yang ingin mengunyah kesuksesannya sendirian.
.
Pikiran saya terlempar akan pencarian kebahagiaan tiada berujung. Pengorbanan yang sudah saya anggap maksimal justru dibayar dengan egoisme mereka yang ingin menang sendiri. Saya terengah-engah memburu napas kasih sayang, namun sekali lagi dunia terlalu keras untuk diukir. Apakah ada putra dan putri Adam lain yang merasakan hal yang sama? Merasa kehilangan harapan dan jembatan kepercayaan akan dunia yang bahagia, dan terbentur oleh dunia yang gelap, dingin dan tidak bertuan ini?
Kadang, dalam gelapnya kesendirian yang menyelimuti dan berusaha membunuh saya, saya melihat titik-titik cahaya harapan berlompatan diujung sana. Namun, seolah fatamorgana, mereka lenyap begitu tangan-tangan kurus ini berusaha menggapainya. Kembali, saya tenggelam.
.
Apakah saya harus menjadi egois untuk bisa menang? Melupakan segala kebersamaan dan menutupi diri dengan kedok kebersamaan padahal mulai menusuki orang-orang yang saya sebut kawan untuk menggapai tangga kesuksesan dan menelan cahaya keberhasilan?|
Itulah manusia. Dan saya juga manusia. Saya sadar mengutuk dan mencerca mereka sama saja dengan mencerca diri sendiri. Saya juga pasti melakukan hal-hal itu, baik disengaja atau tidak. Karena itulah kodrat saya sebagai Putra Adam yang terusir dari Surga. Saya bukan malaikat yang sepenuhnya berbuat baik, namun saya juga bukan iblis yang telah tenggelam dalam kejahatannya karena dengkinya sendiri. Saya ini hanyalah bocah debu yang berusaha menggali arti hidup, meski terapung sepi.

A muddy humiliation comes over my head
Blanketed me inside

Slash me out in disappeared moment

I reach their frozen faces

to ask the hand of love

But, nothingness smiles to me

I'm aware

Even they're far away

I will never be slept on the rock

As a dust

Fly alone

Esensi Cokelat mengenai Kehidupan

Esensi dari sesuatu hal merupakan hasil pandangan yang pastinya akan berbeda-beda setiap jiwanya. Seperti hidup ini misalnya. Atau dalam kesedihan dimana hanya diri kita sendirilah yang mengerti kesedihan kita secara menyeluruh. Meskipun orang lain mengatakan “ Tenang aja. “ atau “ Aku juga pernah ngerasain hal yang sama ama kamu. “
Namun kesedihan setiap orang itu berbeda-beda. Mungkin…
Hal ini berkaitan dengan timbulnya pertanyaan mengenai esensi persahabatan yang sebenarnya. Maksud saya, seberapa eratpun persahabatan seseorang, tidak akan ada orang yang akan benar-benar paham secara menyeluruh mengenai rasa sakit, luka, atau kesedihan yang dialami seseorang lainnya. Misalnya, seberapa banyak pun teman atau kerabat seseorang di dunia, ketika dia meninggal tentunya akan ada kesedihan yang mendalam di hati para kerabat dan temannya itu. Namun, dunia akan terus berputar dan kesedihan itu akan terhenti sendiri.
Betapa pun dalamnya kesedihan yang kita alami, dunia akan terus berputar. Senyum dan tawa pasti akan terus bergema sementara luka abadi dalam hati akan terukir dengan pahitnya. Tidak ada yang patut dipersalahkan, yang ada hanyalah sesuatu yang harus diperbaiki.
Pandangan mengenai kebahagiaan, amarah, rasa takut, kesedihan, kesendirian maupun berbagai konsep abstrak lainnya dalam hidup pasti akan berbeda-beda di setiap orang. Namun, pada hakikat dasarnya, setiap orang pasti menginginkan yang terbaik untuk dirinya sendiri. Seseorang pasti tidak akan mengambil hitam kalau putih masih ada. Untuk apa orang-orang mau merasa sedih apabila kebahagiaan itu bisa diraih. Nisan seseorang akan terukir beku dengan jiwa di alam sana yang sendirian dan melebur dalam gelap sementara dunia ini akan terus bergemerlap ria dengan tawa canda dan kebahagiaan yang tiada hentinya dan akan terus menghiasi kehidupan manusia. Suatu ironi dalam metafora kehidupan.
Adakah Teman sejati? Sahabat sejati? Cinta sejati? Yang benar-benar mampu memahami dan merasakan kesedihan yang kita rasakan secara menyeluruh. Tidak hanya melagukan kalimat hiperbola. Namun menyejukkan hati walau dalam alunan ironi.

World will run as well as the sun rises everyday
Whereas this pain is still carved on the deepest feeling
No matter when day burns, night frozen, life will walk on his side
As a candle in the darkness, this sense is fading away
As a piece of stone on the blowing river, I feel so numb
But, there is a hope on the edge of my endless way to care
In the end of rain tonight, I don’t want to feel that I am alone

Senin, 29 Desember 2008

Setetes cokelat panas

Ehm...
Welcome
Ahlan Wa Sahlan
Selamat Datang



Stars never shine alone
Moon keep shining by itself
People will never live alone
I begin to write by myself

After all, akhirnya gw punya blog juga. Pertama kali bikin blog itu agak bingung juga, mau kemana arah blog yg gw bikin. Tapi gw pengen banget ngucapin thanks yg sebesar-besarnya bwt Mom, Dad, Bro Pepi, Bro Bayu, n Sist Icha. And everyone who lives underneath sky called family.
Pastinya. blog ini akan berisi mengenai opini-opini gw, pengalaman gw,my poems, and anything that i should write adn publish.Blog menurut pandangan seorang pujangga tak berseni ini adalah media ekspresi jiwa dan otak. Mungkin blog ini gak akan ditujukan untuk menuai sukses dan ngejadiin gw famous and wellknown by public. I just want to share, begin to write, but not bite each other.
.
Oh ya, kenapa cokelat kental?
Tadinya gw pengen alamat blog yg easy listening aja (emangnya ketoprak eh.. lagu), trus kesukaan gw juga cokelat. Ya.. gw coba nulis cokelat panas sbg address gw, tapi gak tersedia. Ya udah daripada harus ganti nama jadi kolorijo.blogspot.com atau astaganagabonarjadoduapakekolorijobikinblog.blogspot.com, gw coba nulis cokelat kental.
Kenapa cokelat?
Sedikit filosofi aja, cokelat itu luber dan cair kalau anget, truz keras kalo beku. Gw bisa diibaratkan kaya gitu, kalo gw lagi mood n happy, gw bisa gampang buat kenal ama siapa aja,gak terlalu susah bwt ngobrol n easy going. Tapi kalo mood gw udah gak enak, gw pasti milih buat sendiri, gak mau diganggu, n keras.Tapi gw harap gw bisa jadi cokelat kental manis yg hangat bwt para pembaca blog ini.
.
Blog yg gw bikin ini akan gw usahain bwt gak jadi blog sampah yg nampung segala macem tulisan biar nongol di Search Engine atau blog yg ngekor kesuksesan blog lain. Blog ini cuma blog pelajar SMA biasa yg mencoba untuk menuliskan opini otak, ekspresi jiwa, dan pengalaman gw. Kritik n saran yg gratis gw terima. Final words, Enjoy reading!!!!

If the sun shines alone
and Comet walks through the space
I'll try to rise
behind the light of the sun

Trims buat yang liat-liat
Terima kasih buat yang baca-baca
Terima kasih banyak, semoga anda dapat hikmah buat yang baca, memahami, merespon, dan berusaha sharing

Thanks
Jazakumullah
Terima kasih


Pret....