Sabtu, 18 April 2009

Ilmu dan Obat Pahit


.
Sore, ketika matahari mulai tenggelam dan kanvas oranye raksasa terbentang di atas kepala ini. Pemandangan terasa berbeda, segala sesuatunya terlihat seperti putaran film dengan warna oranye yang mendominasi. Gunung Karang yang menjulang kokoh itu lenyap di telan awan. Sungguh besar kuasa Allah swt. Gunung Karang yang dimata manusia terlihat besar itu dapat lenyap dalam hitungan waktu oleh awan. Tersentak di sanubari hamba ini, kalau Allah swt dapat melenyapkan Gunung dalam hitungan yang tidak terlalu lama, maka manusia yang hina dan berlumur dosa ini juga pasti dengan mudah lenyap dari bumi ini..
Bumi ini indah
Hidup saya juga
.
One story from me.....
Dan satu hal lain yang membuat saya sadar dan bangga akan diri saya sekarang.
Ketika saya sakit, saya merasa sangat tidak nyaman dan menderita. Sakit kepala menusuk cangkang otak ini, flu menyumbat ventilasi alami manusia, rasanya sangat tidak menyenangkan sekali.
Dan untuk menghilangkan segala rasa yang tidak menyenangkan tersebut, yang harus saya lakukan adalah minum obat tentunya. Dan urghh.. rasa obat itu pahit. Sangat tidak menyenangkan lidah. Ingin rasanya saya memuntahkan kembali obat yang saya minum ini karena rasanya benar-benar tidak enak.
Bahkan, saya minum obat yang rasanya pahit itu tidak hanya sekali. Rasa pahit itu kembali saya rasakan berulang kali, kembali rasanya ingin muntah. Namun, sekuat tenaga saya coba menelan obat pahit itu demi kesembuhan saya.
.
Dan benar saja, setelah rutin minum obat, perlahan kesembuhan pun mengganti penyakit yang hinggap di tubuh saya ini. Memang pahit rasanya, tetapi jika saya tetap makan cokelat, wafer cokelat, es krim cokelat, cokelat hangat, kopi susu cokelat, tentunya penyakit yang saya miliki tidak akan kunjung sembuh. Begitu juga dengan orang-orang zaman dahulu yang mengkonsumsi jamu yang biasa pahitnya untuk tetap menjaga kebugaran tubuhnya. Bayangkan kalau mereka membebaskan dirinya untuk tetap mengkonsumsi makanan yang mereka inginkan, tentunya kebugaran yang diimpikan hanyalah impian yang sirna belaka.
.
.
.
Suatu hikmah, saya sadari kalau segala sesuatu yang pahit belum tentu berakibat pahot terus menerus. Dan segala sesuatu yang manis itu tidak selalu berujung baik. Kepahitan yang sekarang kita rasakan, jika kata dapat melewatinya maka hikmah akan kita dapatkan. Jika kita memandang hidup dari sisi pahitnya saja, negatifnya saja, hal itu sama saja dengan kita telah menyia-nyiakan hidup kita.
.
.
My life is beautiful
Your life too,
.
.
.
LabKom, dtulis d kompie pjok kiri dket Ula yg iseng ngutak-ngatik browser. Adlgi BuSh, bocah Pontang bertampang Pantang Menyerah ini juara Olimpiade MTK kAB, Pndeglang, Mski mka'y srem, org'y bae kq. iRNA, sang sesepuh kelas masih ngejayus khas jaman dulu. Anak laennya lg anteng-antengnya maenin Kompie, gk tw kracunan AC kalee. Ad lg Alip, Angga, ma OB yg lg asik berlaptop ria dgn suara2 gaib yg mrka kluarin.
.
Thank Alllah
you give me Ma'ana, sueb, tansu, Des Ark Rev, OSIS, CG, CMBBS,
Dad, Mom, Bro and Sist, and Family.
SUN HAS TO SET IN THE AFTERNOON, BECAUSE IN THE DAWN, SUN HAS TO RISE AGAIN

2 komentar:

  1. haha..
    tetep the best zal,
    you're the maestro..

    pinter bgd, ngelabuin orang.
    padahal klo orang2 pada tau faizal itu kyk ap..
    hahah..

    muntah lah semua..
    hehe..

    boonk, tulisan nte ttp hebat dan inspirasional..
    kren deh!

    btw, mo gabung ma penganut "my life is beautiful" nih? hub. Alif dan Angga
    haha..

    BalasHapus
  2. ahaha,
    cool,

    ia neyh, jd stuju kata alip..
    nt tuh different outside n inside (iah, ane jg bingung maksudnya apa..)

    suka kata-katanya yg terakhir..
    SUN HAS TO SET IN THE AFTERNOON, BECAUSE IN THE DAWN, SUN HAS TO RISE AGAIN ..

    BalasHapus