Sabtu, 05 Mei 2012

Sherlock vs Holmes


Berasal dari karya Sir Arthur Conan Doyle, ‘Sherlock’ dan ‘Sherlock Holmes’ diadaptasi dalam bentuk yang berbeda. BBC TV Series ‘Sherlock’ mengadaptasi kisah detektif yang tinggal di 221B, Baker Street, London itu dengan latar belakang abad 21 dan analogi modern dari kisah-kisah Sherlock Holmes karya Conan Doyle. Sedangkan, film Hollywood, ‘Sherlock Holmes’ yang telah memiliki sekuel ‘Sherlock Holmes: A Game of Shadows’ merupakan fim aksi dengan alur analisis detektif yang menggunakan latar belakang Inggris sebelum abad 20 dengan alur cerita yang sama sekali baru. Tentunya, ada perbedaan karakter antara film dan tv series tersebut.


Sherlock
Diperankan oleh aktor Inggris Benedict Cumberbatch, Sherlock Holmes dalam BBC TV Series akrab dipanggil dengan nama depannya, Sherlock. Dengan latar belakang abad 21, kemampuan analisis Sherlock seringkali digambarkan dengan analisis tajamnya terhadap detail-detail kecil yang seringkali luput diperhatikan orang seperti kerutan kulit, lipatan pakaian, dan noda-noda kecil. Sherlock juga cenderung dingin, aneh, agak anti-sosial dan lebih banyak menggunakan kemampuan berpikirnya. Sama seperti pada karya Conan Doyle, Sherlock gemar bereksperimen di kamar sewannya di 221B Baker Street. Meski pada karya Conan Doyle, Sherlock Holmes merupakan ahli pedang dan bela diri, pada series ini Sherlock tidak terlalu memperlihatkan kemampuan aksinya. Sherlock dalam BBC TV Series ini juga digambarkan sebagai pribadi yang mengejar kebenaran secara mutlak dan mengesampingkan emosi sehingga tidak terlalu terlihat bijak. Sherlock tidak digambarkan sebagai protagonis utuh. Saat duel terakhir melawan Moriarty dalam episode The Reinbach Fall, Sherlock berkata ‘I might be on the side of the angels, but don’t think for one second that I am one of them’. Sherlock yang cenderung misterius secara gelap dan dingin mampu membawa thrill yang baru pada kisah-kisah Sherlock Holmes yang diadaptasi dengan latar belakang abad 21 yang penuh teknologi tanpa mengesampingkan karakter analisis khas Sherlock Holmes.


 'between a scientist and a philosopher, yet he chose to be a detective'


Holmes
Robert Downey Jr, aktor keren dari Hollywood yang susah serius, memerankan Sherlock Holmes pada dua film garapan sutradara Guy Ritchie ini. Pada film Hollywood ini, Holmes digambarkan sebagai sosok yang responsif, kocak dan benar-benar out of the box, meski tetap agak anti sosial. Sisi penyendiri Holmes tidak terlalu diekspos sehingga Holmes tidak terlalu gelap dan dingin. Pada film ini juga Holmes sering memperlihatkan kemampuan bela dirinya yang digambarkan dengan imaginasi strategi Holmes sebelum berkelahi. Holmes juga digambarkan sebagai sosok yang melakukan hal terbaik bagi semua orang sambil tetap mengejar kebenaran mutlak. Dengan latar belakang awal abad 20, Holmes juga digambarkan suka bereksperimen pada hal-hal yang tidak umum pada masa tersebut tetapi menjadi hal-hal umum di masa sekarang. Eksperimennya digambarkan dalam bentuk hal-hal aneh dan tidak terlalu gelap. Holmes dalam film ini juga bukan sebagai protagonis utuh, tetapi Holmes merupakan protagonis utama. Holmes menunjukkan sisi bijaknya melalui analisis dan perbuatan yang ia lakukan untuk mencegah hal yang tidak baik terjadi. It’s very American hero but still stunning and entertaining. Dengan alur kisah yang sama sekali baru, film-film Sherlock Holmes dari Guy Ritchie dengan Robert Downey Jr sebagai Sherlock Holmes merupakan film analisis dan aksi yang seru untuk ditonton.

 'In wise, he deduce brilliantly out of the box'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar