Dibuka dengan scene action yang
mencengangkan ditambah dengan komposisi musik Hans Zimmer yang apik membuat adegan pembuka
The Dark Knight Rises membuat penonton dapat menahan napas. Sekuel terakhir
dari Trilogi Batman karya Christopher Nolan ini menjadi salah satu most
anticipated movies in 2012. Dan benar, usaha dan biaya untuk menonton film ini
tidak akan menjadi hal yang disesalkan. Anda pasti tau trailer kan? Ringkasan film yang dikemas secara menarik dengan videografi dan komposisi musik terbaik yang diambil dari beberapa scene dalam suatu film dan digunakan untuk memancing penonton untuk menonton film tersebut, nah, The Dark Knight Rises yang dibintangi Christian Bale, Joseph Gordon-Levitt dkk ini seperti menonton trailer selama dua jam!
Gotham, 8 Tahun Kemudian
Menceritakan keadaan damai Gotham
setelah 8 tahun kematian Harvey Dent dengan Batman yang tidak lagi beraksi. Bruce
Wayne, sang Ksatria Gelap, menyembunyikan diri dari publik dengan luka tubuh
yang tidak lagi memungkinkan dia untuk beraksi sebagai Batman. Namun, keadaan
tenang Gotham itu ternyata hanyalah kedok dari persiapan penghancuran Gotham
oleh seorang musuh baru bernama Bane. Jika media menyebutkan bahwa Batman
Begins menekan Batman dari segi Fear (ketakutan), lalu The Dark Knight dari segi
Chaos (kekacauan) maka The Dark Knight Rises dengan tepat menekan Batman dari
segi Pain (luka) secara fisik maupun emosional. Bane merupakan perwujudan
penyiksa fisik dan emosional tanpa ampun. Berbeda dengan Bane pada film Batman
and Robin (1997) yang digambarkan sebagai monster tak berpikiran, maka Bane
pada The Dark Knight Rises merupakan penjahat perang strategis meski menekankan luka pada
lawannya.
Kehadiran Selina Kyle, Catwoman, juga membawa kunci penting bagi peran Batman dalam menyelamatkan kota Gotham. Tidak
hanya Catwoman, tokoh lain seperti John Blake, Jim Gordon, Lucius Fox, Miranda
Tate hingga Alfred juga memiliki peran penting dalam menentukan keberlangsungan
dari Batman sehingga film ini menjadi film superhero yang logis dan manusiawi
karena tokoh utama, yaitu Batman, tidak secara magis menjadi pahlawan. Pada film ini, jelas digambarkan bahwa Batman adalah sebuah simbol untuk menegakkan keadilan, maka pahlawan dalam film ini adalah Batman sebagai simbol Ksatria Gelap, bukan Bruce Wayne dalam kostum yang memerangi penjahat.
Ketidakhadiran The Joker
Gotham selalu menjadi ancaman untuk
dihancurkan pada setiap film Batman arahan Christopher Nolan. Namun tingkat
destruksi Gotham selalu meningkat setiap filmnya. Jika pada Batman Begins,
pusat destruksi ada di Arkham Asylum, lalu pada The Dark Knight kehancuran
mulai ada di beberapa pusat kota, namun pada The Dark Knight Rises, bersiaplah
karena kota Gotham akan dihancurkan dari segi yang lebih sulit untuk dicegah
Gotham. Pada penghancuran kota Gotham ini, bersiap pula untuk melihat kembali
para penjahat di film sebelumnya yang kembali dalam beberapa peran. Namun, sangat disayangkan ketika tokoh
perusak utama tidak waras yang menjadi musuh utama Batman pada The Dark Knight yaitu The Joker,
dihilangkan begitu saja pada film ketiga. Sebagai penjahat yang hampir membawa
Gotham pada Chaos (dari segi fisik maupun moral), The Joker tentunya dapat mengambil
peran pada penghancuran Gotham kali ini. Kematian aktor Heath Ledger, membuat
Chris Nolan menghormatinya dengan cara tidak menampilkan The Joker pada film
ini. Hal ini dapat dirasa membawa sedikit kekurangan kecil pada kerusakan yang dibawakan oleh Bane.
Konklusi Epik
Sebagai akhir dari Trilogi
Batman, The Dark Knight Rises membawa penonton pada ciri khas film Christopher Nolan
untuk melewati dalamnya cerita dalam film ini pada berbagai fase. Kejutan yang
dipadu dengan videografi dan komposisi musik membuat dramatisasi film ini
berhasil. Meski agak berkesan film ini ‘dipaksa’ untuk berakhir pada beberapa
scene, namun ending luar biasa dari film ini membuat sebuah konklusi epik dari
perjalanan Sang Ksatria Gelap. Soal gadget? Persiapkan anda untuk menikmati
aksi kendaraan baru Batman, The Tumbler. Aksi kejar-kejaran darat yang menjadi
scene epic pada dua film sebelumnya akan digantikan oleh scene darat dan udara
di film ini. Ketegangan memuncak karena pada film kedua kolaborasi Jonathan dan
Christopher Nolan ini menghadirkan alur yang benar-benar melibatkan seluruh
pemeran, bahkan hingga pemeran figurannya. Banyak hal yang dipandang dari sisi
yang lebih logis pada film ini seperti keabadian, kejahatan dan ‘being a hero’
itu sendiri. Cerita yang berbobot dibalut dengan action dan grafik yang luar biasa, The Dark Knight Rises menutup perjalanan Batman sebagai Ksatria Gotham dengan sempurna. Sekedar tips, tonton lah dulu Batman Begins dan The Dark Knight (meski
TDK gak terlalu berkaitan) agar TDKR dapat dinikmati lebih dalam. Christopher
Nolan dikabarkan tidak akan lagi terlibat dalam pembuatan film Batman lainnya. So,
Robin? :)
everything eventually ends, doesn't it?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar