Senin, 20 Agustus 2012

The Conversation


Apa tujuan lo kuliah? – M. Alifa Farhan, seorang teman baik, (bukan) ustadz,

Diawali dengan pertanyaan tersebut saat kunjungannya ke Depok, Alif senang sekali untuk berbagi cerita dan pengalaman. Dalam sesi ngobrol itu juga ada Rahmi, teman satu SMA yang juga seorang optimis muda, sama seperti Alif. Kami bertiga ngobrol banyak hal, mulai dari niat kuliah, defining happiness, kebijakan pers, hingga hal-hal mistik. Dan seperti diskusi bersama teman CM, khususnya DerCG, lainnya, kita tidak hanya saling mengangguk untuk mengiyakan. Kita saling menimpali opini, tapi bukan menghakimi dan hal itulah yang membuat suatu diskusi menjadi lebih berbumbu, tidak hambar dalam datar maupun tidak rigid dalam takut.

Ada hal yang saya kira bermanfaat dari diskusi kami. Dalam pencarian ilmu, Alif (yang saya lupa sumbernya) bilang bahwa ada tiga jenis pengetahuan yang kita cari selama kita belajar.
1. Basic Knowledge: ilmu dasar yang diajarkan secara umum. Semisal, pelajaran matematika, fisika dan lainnya untuk rumpun sains. Bahasa, kewarganegaraan dan sebagainya. Ilmu dasar ini penting karena ilmu inilah yang menjadi pondasi dari ilmu selanjutnya yang akan kita pelajari. 
2. Specified knowledge: ilmu jenis inilah yang membedakan satu pelajar dengan pelajar lainnya. Semisal, prinsip dietetik tentunya harus diketahui lebih baik oleh seorang ahli gizi untuk membedakan ahli gizi dengan profesi kesehatan lainnya. 
3. Additional knowledge: ilmu tambahan yang dapat menjadi aksesoris penguat kualitas intelegensi dan karakter kita sebagai seseorang. Semisal, pengetahuan public speaking dan kemampuan menyampaikan pendapat.

Dari sinilah, kita bisa mendapatkan motivasi untuk belajar di ruang kelas selama perkuliahan karena pada saat itulah specified knowledge kita dipupuk. Dan ketika kita tahu bahwa perkuliahan memiliki andil besar dalam pemupukan specified knowledge, maka secara otomatis kita dapat terdorong untuk belajar dalam rangka pembentukan jati diri profesi yang lebih baik. Demikian papar Alif.

Ohiya, dari sekian banyak hal (kurang) penting yang kita diskusikan, ada satu hal yang menarik untuk ditulis, yaitu bagian mendefinisikan kebahagiaan. Dimulai dari pertanyaan karir, (kalau gak salah ya), Alif mungkin memulai karir di dunia Marketing, Rahmi di dunia jurnalistik dan saya di dunia lain eh.. maksudnya dunia kesehatan. Lalu bebicara karir sendiri, kami membahas prioritas karir pribadi atau manfaat dalam nantinya bekerja. Salah seorang dari kami memulai opini bahwa menanjakkan karir pribadi akan menunda manfaat kita sebagai individu. Tetapi, kita juga harus menyadari bahwa harus ada penguatan kapasitas diri untuk memberikan manfaat yang lebih besar. Semisal, kontribusi dari seorang mahasiswa akan berbeda dengan kontribusi seorang lulusan doktor, baik dari segi dimensi, kualitas, maupun kuantitas.

Seperti biasa, akhir diskusi selalu diiringi dengan letupan semangat untuk menyusun rencana perbaikan diri (meski perjalanannya berbeda). Kami pun dapat dikatakan sepakat untuk menjalani hal yang kami percaya dan selalu memperkuat karakter diri sendiri. Terlepas dari jalan karir yang nanti kami masing-masing ambil, kami percaya untuk saling mengingatkan dan berbagi dalam kebermanfaatan. Dan dalam langkah menuju hal tersebut, saya bersemangat untuk memulai eksplorasi diri seperti yang dua teman saya ini sudah mulai.  Jadi, ayo mulai! :D


just the voice like a riot rocking every revision





Ada banyak hal dari ngobrol kami malam itu, tidak hanya yang ditulis di catatan ini.

4 komentar:

  1. Halooo Faizal Firdaus :) apa kabar? ahahaha. saya sangat envyyyyy dengan kalian bertiga ahaha. fyi sumbernya alif yang 3 kinds of knowledge itu, dari voice note-nya Sabda, tutor kece zenius itu loh. kalau mau denger voice note-nya, pernah ana post di tambeler reginaivan.tumblr.com :) ah, semoga kapan2 bisa ketemu dan berbagi cerita lagi ya sal. -egi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Egi, Alhamdulillah sehat
      nah itu, Alif juga pernah bilang2 ttg Sabda, tapi saya nya lupa.
      iyanih, kita lama tak jumpa ya rekan qism masbaghoh, haha
      insya Allah panjang umur, panjang rezeki entar kita ketemu, Gi. :)

      Hapus