Berasal dari karya Sir Arthur
Conan Doyle, ‘Sherlock’ dan ‘Sherlock Holmes’ diadaptasi dalam bentuk yang
berbeda. BBC TV Series ‘Sherlock’ mengadaptasi kisah detektif yang tinggal di
221B, Baker Street, London itu dengan latar belakang abad 21 dan analogi modern
dari kisah-kisah Sherlock Holmes karya Conan Doyle. Sedangkan, film Hollywood,
‘Sherlock Holmes’ yang telah memiliki sekuel ‘Sherlock Holmes: A Game of
Shadows’ merupakan fim aksi dengan alur analisis detektif yang menggunakan
latar belakang Inggris sebelum abad 20 dengan alur cerita yang sama sekali
baru. Tentunya, ada perbedaan karakter antara film dan tv series tersebut.
Sherlock
Diperankan oleh aktor Inggris
Benedict Cumberbatch, Sherlock Holmes dalam BBC TV Series akrab dipanggil
dengan nama depannya, Sherlock. Dengan latar belakang abad 21, kemampuan
analisis Sherlock seringkali digambarkan dengan analisis tajamnya terhadap
detail-detail kecil yang seringkali luput diperhatikan orang seperti kerutan
kulit, lipatan pakaian, dan noda-noda kecil. Sherlock juga cenderung dingin,
aneh, agak anti-sosial dan lebih banyak menggunakan kemampuan berpikirnya. Sama
seperti pada karya Conan Doyle, Sherlock gemar bereksperimen di kamar sewannya
di 221B Baker Street. Meski pada karya Conan Doyle, Sherlock Holmes merupakan
ahli pedang dan bela diri, pada series ini Sherlock tidak terlalu
memperlihatkan kemampuan aksinya. Sherlock dalam BBC TV Series ini juga digambarkan
sebagai pribadi yang mengejar kebenaran secara mutlak dan mengesampingkan emosi
sehingga tidak terlalu terlihat bijak. Sherlock tidak digambarkan sebagai
protagonis utuh. Saat duel terakhir melawan Moriarty dalam episode The Reinbach
Fall, Sherlock berkata ‘I might be on the
side of the angels, but don’t think for one second that I am one of them’.
Sherlock yang cenderung misterius secara gelap dan dingin mampu membawa thrill
yang baru pada kisah-kisah Sherlock Holmes yang diadaptasi dengan latar
belakang abad 21 yang penuh teknologi tanpa mengesampingkan karakter analisis
khas Sherlock Holmes.
'between a scientist and a philosopher, yet he chose to be a detective'
Holmes
Robert Downey Jr, aktor keren
dari Hollywood yang susah serius, memerankan Sherlock Holmes pada dua film
garapan sutradara Guy Ritchie ini. Pada film Hollywood ini, Holmes digambarkan
sebagai sosok yang responsif, kocak dan benar-benar out of the box, meski tetap
agak anti sosial. Sisi penyendiri Holmes tidak terlalu diekspos sehingga Holmes
tidak terlalu gelap dan dingin. Pada film ini juga Holmes sering memperlihatkan
kemampuan bela dirinya yang digambarkan dengan imaginasi strategi Holmes
sebelum berkelahi. Holmes juga digambarkan sebagai sosok yang melakukan hal
terbaik bagi semua orang sambil tetap mengejar kebenaran mutlak. Dengan latar
belakang awal abad 20, Holmes juga digambarkan suka bereksperimen pada hal-hal
yang tidak umum pada masa tersebut tetapi menjadi hal-hal umum di masa
sekarang. Eksperimennya digambarkan dalam bentuk hal-hal aneh dan tidak terlalu
gelap. Holmes dalam film ini juga bukan sebagai protagonis utuh, tetapi Holmes
merupakan protagonis utama. Holmes menunjukkan sisi bijaknya melalui analisis
dan perbuatan yang ia lakukan untuk mencegah hal yang tidak baik terjadi. It’s very American hero but still stunning
and entertaining. Dengan alur kisah yang sama sekali baru, film-film
Sherlock Holmes dari Guy Ritchie dengan Robert Downey Jr sebagai Sherlock
Holmes merupakan film analisis dan aksi yang seru untuk ditonton.
'In wise, he deduce brilliantly out of the box'