In the Middle of A Raining Day
Kadang kita tertawa, terbahak hingga orang lain menelan amarah
Kadang kita bersedih, menangis hingga mengundang iba dan ketamahan
Kadang kita tidak peduli apapun, hingga kita kehilangan
Kadang kita menjadi bintang, hingga rasa bangga dan sombong itu membalut hati
Kadang kita tersudut menunggu mati, bahkan beberapa jiwa berpisah dengan dunia dalam keadaan seperti itu
atau berjuta kadang yang lain, karena bumi pepat ini terus berputar pada porosnya. Karakteristik putra dan putri Adam Hawa tentu akan ikut berubah. Asa abstraktif selalu menyambangi kita silih berganti. Nah.. si cokelat iseng kali ini pengen nulis mengenai sisi laen. Hehehe..
Ada atu cerita (a little bit spooky)
Seorang anak lelaki keluar dari sebuah bangunan kosong di ujung jalan sepi dengan mengenakan kemeja kotak-kotak khas pelajar rapi dengan potongan rambut klimis dan celana hitam yang tidak terlalu ketat. Sepatu hitamnya terlihat berlumpur sedikit, tapi dia segera membersihkannya. Dia berjalan dengan senyum lebar seolah hari cerah selalu bersamanya. Sesekali ia bersenandung, atau malah berjingkrak.
Mungkin cerita itu kayaknya biasa aja, bahkan kayak Opening film-film Hollywood biasa. Namun, apa jadinya kalau di dalam gedung kosong itu ada sosok daging tercabik dan terkoyak hingga tidak berbentuk akibat sayatan-sayatan benda tajam. Dalam beberapa onggokan daging itu masih terlihat bentuk kepala (diparut) dan mata bulat dengan bercak darah yang tidak sedikit. Sisa-sisa tubuhnya itu sengaja dibiarkan berhamburan agar anjing liar kota bisa menghabiskan potongan-potongan tubuh manusia itu.
(sial.. kurang dalem ni!!! Susah juge nulis kayak begitu)
Atau daripada kita tenggelem ama pencitraan Cokelat Iseng yang kurang bisa nulis cerita serem, kita beralih ama kejadian nyata dimana anak dengan perawakan rapi seperti Tim Kretschmer, Eric Harris, Dyan Klebold atau Cho Seung Hui yang memuntahkan peluru-peluru besi dengan membabi buta dan memutus hidup beberapa jiwa.
Beberapa dari mereka emang gak bisa nyembunyiin masalah "sosial" mereka, kayak Cho Seung Hui yang emang selalu menyudutkan diri dan agak kurang suka buat bergaul dengan orang lain. Perasaan anak-anak yang "sociopath" kayak Cho emang agak kurang bisa dipahamin dengan baik. Ujung-ujungnya, si bocah Korea yang udah lama menetap di AS ini memberondong teman dan gurunya hingga 33 orang (Ia ikut mati) di Virginia Tech. Kasus ini santer banget, karena ada tulisan "Ismail Ax di" lengannya, dan korbannya juga ada yang orang Indonesia.
Tim Kretschmer ntu mantan bintang profesional tenis meja. Namun, ia digambarkan sebagai Orang frustasi dan ditolak oleh masyarakat. Hasilnya, ia memberondong 16 orang (termasuk dirinya) di Winnenden, Jerman. Beberapa rekannya menggambarkan tekanan mental yang dia alami, termasuk beberapa hal yang menurutnya gak adil dan gak pantas.
Eric Harris dan Dylan Klebold juga punya latar yang nggak jauh berbeda. Ketika menjadi junior, mereka ntu korban Bullying kakak kelasnya. Dan di Columbine High School, mereka berhasil memutus jiwa 16 orang (dan mereka sendiri) dan melukai 24 orang.
Well itulah beberapa jiwa yang punya sisi lain. Negatif memang, tapi semua itu pasti dipunyai oleh manusia. Belakangan ini, makin banyak orang-orang yang mengekspresikan dirinya sebagai orang yang tersudut, orang yang dibenci, orang yang tidak dipedulikan, orang yang dijauhi, padahal mereka sendiri yang berbuat demikian.
Masalah yang kita hadapi bisa tumbuh kembang (tanpa Skots Emulsyen) dan membawa pribadi kita pada kebusukan dan menggerogoti jati diri kita. Mungkin kalo kita bisa ngontrol, jadinya kayak orang tukang nyabut nyawa orang "terhukum" kayak Jigsaw, Hannibal Lecter, Jack The Ripper, atau The Joker (fiksional) Mereka tidak membunuh dirinya sendiri.
Kalau kita lemah?? Perasaan itu menenggelamkan kita dan orang lain. Terluapkan dan berakhir di ujung hidup.
Hujan udah nggak turun, gerimis doang sih. Tapi gak apa lah. Dari balik kapas raksasa yang melayang ntu, Saya melihat ada cahaya jingga mulai menembusnya.
"That's meaning of Life"
C-O-K-E-L-A-T--I-S-E-N-G
Minggu, 22 Maret 2009
Senin, 09 Maret 2009
Heath "Joker" Ledger
Jiwa, definisi mengenai sesuatu yang abstrak tidak bisa disimpulkan menjadi suatu teori untuk menjadi referensi. Jiwa yang dimiliki seseorang akan berbeda ruang lingkupnya. Lingkungan akan membentuk jiwa-jiwa yang bersemayam dalam jutaan sel yang disebut raga. Namun, beberapa jiwa tersebut memilki ragam yang berbeda dalam membuktikan eksistensi dirinya.
Heath Ledger as The Joker
Terlahir sebagai anak Australia pada 4 April 1979, anak dari Sally Ledger Bell (née Ramshaw) dan Kim Ledger. Pada usia 16 ia lulus sekolah dan pergi ke Sydney untuk sekolah akting. Ia kembali ke Perth untuk film seri televisi Sweat (1996), memerankan seorang pembalap sepeda gay. Pada 1999, Ledger muncul dalam film 10 Things I Hate About You, diikuti dengan The Patriot, Monster's Ball, A Knight's Tale, dan The Brothers Grimm.
Dalam The Patriot, Ledger berperan sebagai pemberontak bagi pihak Inggris dan pejuang bagi pihak Koloni. Juga dalam Sin Eater, Ledger berperan sebagai sesosok misterius dalam dunia kegelapan.
Karirnya melesat gemilang setelah ia membintangi film Brokeback Mountain pada 2005. dengan perannya sebagai koboy gay, Ledger meraih Best Actor 2005 dari New York Film Critics Circle dan San Francisco Film Critics Circle dan Nominasi Aktor Terbaik dalam Golden Globe Awards. Film yang disutradai oleh Ang Lee ini bercerita mengenai kisah percintaan dua cowboy gay, Ennis del Mar yang diperankan oleh Ledger, dan Jack Twist yang diperankan Jake Gyllenhall (The Day After Tomorrow). Meski menuai kontroversi, Ledger menyatakan ketidakraguannya untuk membintangi film ini, namun ia tidak berani membenarkan keadaan film ini.
Namun, puncak yang membuat Heath Ledger akan selalu dikenang adalah perannya sebagai The Joker dalam The Dark Knight. Film yang juga dibintangi Christian Bale sebagai Bruce Wayne ini sangat melambungkan nama Heath Ledger hingga akhir kematiannya.
Dalam film sekuel yang disutradarai Christopher Nolan ini, Ledger berusaha mendapatkan sosok Joker yang berdarah dingin, membunuh untuk lelucon dan pelawak psikopat tanpa empati. Dalam wawancaranya dengan Empire, Ledger berkata
"I sat around in a hotel room in London for about a month, locked myself away, formed a little diary and experimented with voices — it was important to try to find a somewhat iconic voice and laugh. I ended up landing more in the realm of a psychopath — someone with very little to no conscience towards his acts"
Dan berbagai upayanya untuk menjiwai peran The Joker akhirnya membawanya pada Academy Awards dan Golden Globe Awards untuk Best Supporting Actor.
Pada 22 Januari 2008, Ledger ditemukan meninggal oleh housekeepernya Teresa Solomon di di Apartemennya. Menurut penyelidikan dan otopsi, Ledger tewas karena mengkonsumsi obat penenang, obat tidur, obat penghilang rasa sakit dan beberapa obat resep dokter lainnya.
"Penyebab kematiannya adalah keracunan akut akibat campuran oxycodone, hydrocodone, diazepam, temazepam, alprazolam dan doxylamine," ujar juru bicara penyidik Ellen Borakove. Oxycodone adalah penghilang rasa sakit yang dikenal pula di pasaran sebagai OxyContin. Beberapa merk obat penghilang rasa sakit mengandung Oxycodone seperti Percodan dan Percocet. Demikian pula, Hydrocodone juga digunakan dalam beberapa produk obat penghilang rasa sakit, seperti Vicodin. Diazepam dan alprazolam adalah nama generik untuk obat penenang Valium dan Xanax, sementara dua lainnya adalah obat tidur yang biasanya dijual di bawah merk Restoril dan Unisom.
Beberapa spekulasi menyatakan bahwa kematian Ledger terkait dengan Perannya sebagai The Joker dalam The Dark Knight. Heath Ledger meninggal ketika ia baru menyelesaikan setengah dari penggarapan film The Imaginarium of Doctor Parnassus, dimana ia berperan sebagai Tony. Peran Ledger digantikan oleh Johnny Depp, Jude Law, dan Collin Farrell dengan menggunakan teknik transformasi digital dalam manipulasinya.
Kematian Heath Ledger menyisakan duka yang dalam bagi publik. Perdana Menteri Australia Kevin Rudd, Deputi Premier Australia Barat Eric Ripper, Warner Bros Inc, serta aktor dan aktris Australia lainnya seperti Mel Gibson dan Nicole Kidman. Ledger meninggalkan seorang putri hasil hubungannya dengan Michelle Williams.
Heath Ledger telah pergi dengan peran pamungkasnya di The Dark Knight. Ledger menyisakan kontroversi dalam perannya, hidupnya, hingga kematiannya. Namun, seperti kata The Joker,
”Why So Serious ?!?”
Langganan:
Postingan (Atom)